Etnografi Stunting pada Etnis Mandar di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat

Ethnography of Stunting in Mandar Ethnicity in Majene Regency, West Sulawesi Province

Authors

  • Ratih Alfatah Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Arman Arman Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Nur Ulmy Mahmud Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Hasriwiani Habo Abbas Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Andi Nurlinda Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Arni Rizqiani Rusydi Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52103/jahr.v6i2.2014

Keywords:

Stunting, Anak Balita, Budaya Kepercayaan, Pemahaman

Abstract

ABSTRAK

Latar Belakang: Frekuensi kejadian stunting pada masyarakat Mandar di kabupaten Majene Sulawesi Barat masih tinggi. Faktor utama penyebab stunting adalah buruknya asupan gizi sejak periode awal pertumbuhanan perkembangan janin hingga anak berusia dua tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian stunting yang tinggi terjadi karena faktor pola makan, penyakit infeksi, pola asuh, dan pengetahuan ibu balita stunting.

Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana etnografi stunting pada etnis Mandar di kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.

Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi yang berupaya memahami aspek budaya melalui serangkaian pengamatan dan interpretasi perilaku manusia. Secara khusus, studi etnografi difokuskan pada perilaku budaya terhadap kejadian stunting.

Hasil: Stunting disebabkan karena pola makan, penyakit infeksi, pola asuh dan pengetahuan ibu balita stunting.

Kesimpulan: Masyarakat Mandar di Majene sudah memahami setiap aspek kejadian stunting pada anak di bawah lima tahun. Namun, mereka masih memiliki kepercayaan makanan yang dilarang dikonsumsi ibu hamil, pemberian teh dan kopi pada anak balita, pemberian MP-ASI dini, dan pengetahuan ibu balita stunting. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik untuk mengurangi frekuensi kejadian stunting.

ABSTRACT

Background: The frequency of stunting in Mandar people in Majene district, West Sulawesi is still high. The main factor causing stunting is poor nutritional intake from the early period of fetal development until the child is two years old. The results showed that the high incidence of stunting occurred due to dietary factors, infectious diseases, parenting, and knowledge of mothers of stunted toddlers.

Objective: To find out how the ethnography of stunting in Mandar ethnicity in Majene district, West Sulawesi province.

Method: This research is qualitative with an ethnographic approach that seeks to understand cultural aspects through a series of observations and interpretations of human behavior. Specifically, the ethnographic study focused on cultural behavior towards the incidence of stunting.

Results: Stunting is caused by diet, infectious diseases, parenting and knowledge of mothers of stunted toddlers.

Conclusion: The Mandarese community in Majene has understood every aspect of stunting in children under five years old. However, they still have beliefs about foods that are prohibited for pregnant women, giving tea and coffee to children under five, early complementary feeding, and knowledge of mothers of stunted children under five. Therefore, a holistic approach is needed to reduce the frequency of stunting.

References

Abdul, W. (2022). Budaya dan kebudayaan. 5(1), 782–791.

Afriani. (2016). Studi Fenomena Persepsi Masyarakat Terhadap Pernikahan Usia Dini Di Lingkungan Gernas Kelurahan Madatte. Studia Rossica Posnaniensia, 40(1), 285–292.

Aisyah, I. S., & Yunianto, A. E. (2021). Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(1), 240–246. https://doi.org/10.37058/jkki.v17i1.3603

Amalia Khoirunnisa. (2024). Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan. 07(02), 137–148.

Anditna, W. (2019). Persepsi ibu hamil terhadap makanan tabu di desa bulubete kecamatan dolo selatan kabupaten sigi. 460–470.

Andriani Prasanti et all. (2022). Stunting Pada Anak. PT Global Eksekutif Teknologi.

Ardila. (2016). Tradisi Metawe Dalam Budaya Mandar. 4(June), 2016.

Arnita, S., Rahmadhani, D. Y., & Sari, M. T. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. 9(1), 6–14. https://doi.org/10.36565/jab.v9i1.149

Arzoaquoi. (2015). Motivasi pelarangan makanan selama kehamilan dan mekanisme penegakannya di distrik pedesaan Ghana. https://doi.org/10.1186/s13002-015-0044-0

Cyntithia, L. G. (2021). Hubungan Riwayat Penyakit Diare Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Medika Hutama, 3(1), 1723–1727.

Darlis, I., & Khasanah, U. (2024). Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan.

Efendi, S., Sriyanah, N., Cahyani, A. S., Hikma, S., Keperawatan, P. I., Tinggi, S., & Kesehatan, I. (2021). Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif untuk Mencegah Stunting pada Anak. 1(02), 107–111.

Elvina. (2024). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian diare pada balita di bpm d kota batam. 5, 4753–4758.

Fibrianti, E. A., Thohari, I., Marlik, M., Lingkungan, J. K., & Surabaya, P. K. (2021). Hubungan Sarana Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas LOceret Nganjuk. 14(2), 127–132.

Illahi, R. K., & Muniroh, L. (2018). Gambaran Sosio Budaya Gizi Etnik Madura Dan Kejadian Stunting Balita Usia 24–59 Bulan Di Bangkalan. Media Gizi Indonesia, 11(2), 135. https://doi.org/10.20473/mgi.v11i2.135-143

Ina Kuswanti. (2022). Hubungan pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi seimbang dengan perilaku pencegahan stunting pada balita. 13(1), 15–22.

Ismail et all. (2022). Ilmu Antropologi (1st ed.). Jejak pustaka.

Kemenkes RI. (2022a). Kemenkes RI no HK.01.07/MENKES/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting. Kemenkes RI, 1–52.

Kemenkes RI. (2022b). Status Gizi SSGI 2022. BKPK Kemenkes RI, 1–156.

Kiik et all. (2020). Stunting Dengan Pendekatan Framework WHO. CV. Gerbang Media Aksara.

Kurniati P.T. et all. (2020). Stunting Dan Pencegahan. Lakeisha.

Laksono D. R et all. (2024). Antropologi Kesehatan (1st ed.). PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Lestari, D., Mutmainnah, S., Sahabuddin, N., & Rahmah, N. (2023). Edukasi dan Inovasi Pangan untuk Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan. 3(1), 1–12.

Millati Amami. (2017). Perbandingan Kadar Hemoglobin Pada Pengkonsumsi Kopi Dan Bukan Pengkonsumsi Kopi Di Kabupaten Sampang. 14–17.

Mulyani, N. S., Fitriyaningsih, E., Hendra, A., Rahmad, A., Hadi, A., Gizi, J., Kesehatan, P., Aceh, K., Besar, A., & Aceh, P. (2022). STUNTING DI KABUPATEN ACEH BESAR Increasing knowledge and mother attitude for stunting prevention in Aceh Besar District. 2022(4), 28–33.

Nurannisa dkk. (2020). Sejarah dan Kebudayaan.

Nurlinda, A., & Ikhtiar, M. (2023). Karakteristik Balita Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pakkae Kabupaten Barru. 4(3), 169–175.

Nurul Annisa dkk. (2022). Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini Sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Kejadian Stunting. 2(3).

Purnamasari Ika, et al. (2022). Analisis faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita. 9(1), 48–56.

Rahayuwati, L., Ibrahim, K., Hendrawati, S., Windani, C., Sari, M., Yani, D. I., Suzy, A., Pertiwi, P., Nabilah, R., & Fauziyyah, P. (2022). Pencegahan Stunting melalui Air Bersih , Sanitasi , dan Nutrisi. 25(3).

Ramadhani Atica. (2020). Aspek Pola Asuh, Pola Makan, dan Pendapatan Keluarga Pada Kejadian Stunting.

Ratna Dewi. (2022). Komitmen Stop Stunting Dalam Kegiatan KemitraaN. 2(3), 45–55.

Sari, A. P., Firdaus, F., & Irfan, M. (2021). Penguatan Masyarakat Desa Panyampa Kabupaten Polewali Mandar Melalui Edukasi Stunting. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 643. https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6256

Septiani, M., & Ummami, L. (2020). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di Bpm Nurhayati , S . Sit Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Factors That Influence The Provision Of Colostrum To Infants In BPM Nurhayati , S . SiT Peusangan Sub-district In Bireuen District. 6(1), 430–440.

Siagian, J. L. S., Wonatoray, D. F., & Thamrin, H. (2021). Hubungan pola pemberian makan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Remu Selatan Kota Sorong. 5(2), 111–116.

Simamora R.S et all. (2021). Pemenuhan Pola Makan Gizi Seimbang Dalam Penanganan Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Rawalumbu Bekasi. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 11(1), 34–45. https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1345

Sumiaty et all. (2023). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Balita Usia 12-24 Bulan Di Posyandu Kecamatan Kota Masohi. 4(4), 614–620.

Syamsu dkk. (2019). Potensi Sejarah Mandar Dalam Perspektif Pariwisata. In Journal GEEJ (Vol. 7, Issue 2). Politeksni Pariwisata Makassar.

Ukhron Novansyah. (2022). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pengeluaran Kolostrum. 4(Imd), 1047–1052.

Vaivada, T., Akseer, N., Akseer, S., Somaskandan, A., Stefopulos, M., & Bhutta, Z. A. (2020). Stunting in childhood: An overview of global burden, trends, determinants, and drivers of decline. American Journal of Clinical Nutrition, 112, 777S-791S. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqaa159

Wahdaniyah et al. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting. 39–48. https://doi.org/10.35907/bgjk.v13i2.233

Yustiara, L. (2023). Peran Dan Kedudukan Dukun Bayi Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Di Desa Pecangakan Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang.

Zaitun. (2021). Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik Di Wilayah Kerja Puskesmas Batudaa Pantai.

Published

2025-02-23

How to Cite

Alfatah, R., Arman, A., Mahmud, N. U., Abbas, H. H., Nurlinda, A., & Rusydi, A. R. (2025). Etnografi Stunting pada Etnis Mandar di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat: Ethnography of Stunting in Mandar Ethnicity in Majene Regency, West Sulawesi Province. Journal of Aafiyah Health Research (JAHR), 6(2), 28-38. https://doi.org/10.52103/jahr.v6i2.2014