Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kehamilan Remaja Putri Suku Buton Di Desa Simi Kecamatan Waisama Kabupaten Buru Selatan
DOI:
https://doi.org/10.52103/jahr.v2i1.302Keywords:
Budaya Posuo, Pernikahan Dini, Dampak KesehatanAbstract
Latar belakang:Perkawinan usia anak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berdasarkan hasil pendahuluan, diperoleh dua informan mengalami dampak terburuk dari pernikahan dini terjadi kematian bayi pada saat dilahirkan dan pada usia 1,5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi, mengkaji dan menganalisis secara mendalam tentang dampak pernikahan dini pada kehamilan remaja putri Suku Buton di Desa Simi Kecamatan Waisama Kabupaten Buru Selatan. Metode:kualitatif dengan pendekatan studi kasus adalah metode penelitian yang digunakan. Penelitian kualitatif digunakan dengan maksud untuk mengkaji dampak pernikahan dini pada kesehatan remaja putri suku Buton melalui indept interview, observasi dan dokumentasi selama penelitian berlangsung.Hasil: penelitian ini didapatkan bahwa informan biasa dalam penelitian ini sebagian besar telah melakukan ritual posuo (pingitan) namun sebagian besar informan tetap merasakan dampak kesehatan akibat menikah di usia muda.Dari 7 orang informan biasa, sebagian besar mengalami masalah kesehatan yaitu pada masalah kehamilan terjadi penurunan gerakan janin, abortus dan anemia. Kesimpulan: pernikahan dini membawa dampak negatif terhadap kesehatan remaja putri suku Buton baik remaja yang melakukan ritual posuo ataupun remaja yang tidak melakukan ritual posuo.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.