SELEKSI TOLENRANSI BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA PADA KONDISI PEMUPUKAN NITROGEN RENDAH

Abstract

Upaya peningkatan produksi jagung nasional masih menghadapi berbagai kendala dan masalah yaitu penurunan kesuburan tanah akibat budidaya yang intensif tanpa perbaikan kandungan hara tanah dan kelangkaan pupuk Urea sebagai sumber hara N (Nitrogen) pada waktu musim tanam. Kebutuhan hara N paling banyak dibanding hara lain. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah penggunaan hibrida yang toleran terhadap pemupukan N rendah. Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mendapatkan jagung hibrida yang toleran pemupukan N rendah dan (2) untuk memperoleh informasi-informasi agronomis terkait jagung hibrida yang toleran pemupukan N rendah. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Tanaman Pangan (IP2TP) Bajeng Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan  pada bulan Juli sampai Nopember 2020. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 materi genetik jagung hibrida yang terdiri dari 52 hibrida persilangan dialel hasil persilangan galur-galur pemupakan N rendah (100 kg N/ha) ditambah 4 varietas hibrida pembanding yaitu ADV 777, BISI 18, P-27, dan JH-37. Percobaan dilakukan dengan dua kondisi yaitu kondisi pemupukan N optimum  (200 kg N/ha) dan kondisi pemupukan N rendah (100 kg N/ha).  Setiap kondisi percobaan menggunakan rancangan Nets Design dan rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jagung hibrida yang toleran pemupukan N rendah terdapat pada hibrida yang tergolong toleran (T) yaitu HLN 12 dengan nilai ITC sebesar 1,03, mempunyai hasil biji pada kondisi lingkungan normal (200 kg N/ha) sebesar 9.46 t/ha dan pada kondisi lingkungan N rendah (100 kg N/ha) sebesar 6.29 t/ha atau rata-rata hasil sebesar 7.87 t/ha. Karakter-karakter agronomis yang terkait dengan tingkat toleransi pemupukan N rendah jagung hibrida yaitu umur berbunga jantan, umur berbunga betina, panjang daun, tinggi letak tongkol, tinggi tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol dan berat per 1.000 biji