Kajian Potensi Pemanfaatan Air Tanah Berdasarkan Data Geolistrik Resistiviti untuk Air Baku

Studi Kasus : Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan

Authors

  • Ruslan Rizal Balai Wilayah Sungai Maluku Utara

DOI:

https://doi.org/10.52103/jfo.v3i2.1637

Keywords:

Kualitas Air, Metode Geolistrik Resistiviti, Potensi Air Tanah

Abstract

Air tanah merupakan sumber air yang penting, baik dalam penggunaan domestik, agrikultur dan industri. Kepadatan penduduk yang tinggi, distribusi air yang tidak merata, tingginya kebutuhan, perkembangan ekonomi, perubahan iklim dan lainnya menyebabkan peningkatan konsumsi dan kekurangan air permukaan. Kurangnya air permukaan menyebabkan kebutuhan akan air tanah sebagai alternatif sumber air baku meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian potensi air tanah pada aikufer dalam (tertekan) di Pulau Bacan Kab. Halmahera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penyebaran potensi Air bawah tanah untuk Air Baku menggunakan metotede Geolistrik Resistiviti dengan konfigurasi Schlumberger dan menganalisa Kondisi dan potensi kualitas Air Bawah Tanah. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptis analisis untuk menggambarkan kondisi akuifer namun demikian beberapa hal disampaikan secara kuantitatif. Kondisi akuifer diperoleh dari hasil interpretasi data geolistrik resistiviti dengan didukung data hasil pengamatan geologi dan hidrology serta data sekunder berupa hasil pumping tes. Potensi penyebaran air tanah pada lokasi penelitian diklasifikasinkan menjadi 3 bagian yaitu kondisi resistivitas rendah antara 0-5 m (batuan yang mengandung air laut), kondisi resistivitas Menengah antara 6 -100 m (Batuan yang mengandung air tawar) dan kondisi resistivitas tinggi antara 101-175 m (Lapisan Alluvial). Dari hasil analisis Terlihat indikasi keterdapatan batuan keras yang cukup masif yang terdeteksi mulai dari 0 –100 meter. Potensi keterdapatan air yang cukup baik pada lokasi ini berada pada kedalaman 50 – 100 meter di bagian timur lokasi penelitian. Untuk Kondisi dan potensi kualitas Air Bawah Tanah Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah di Pulau Bacan ditinjau dari parameter Kimia dengan nilai rata-rata yaitu a. besi (Fe) 0,08830 mg/L, b. pH 7,3, c. kesadahan 212 mg/L dan d. Nitrat0,816 mg/L, dari hasil analisis tidak ada nilai yang melebihi nilai baku mutu yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Nomor 416/MenKes/Per/IX/1990, berdasarkan status mutu air yang didapat maka sampel air dikategorikan aman dan layak digunakan.

Published

2024-01-01