Faktor Risiko Terjadinya Dekompresi pada Penyelam di Kabupaten Kepulauan Selayar
DOI:
https://doi.org/10.52103/jmch.v4i4.1313Keywords:
Penyakit Dekompresi, Nelayan Penyelam, ;Kabupaten Kepulauan SelayarAbstract
Latar Belakang: Penyakit dekompresi merupakan suatu kondisi dimana gejala yang ditimbulkan dapat mengakibatkan penurunan tekanan udara di bawah air laut pada saat aktivitas menyelam dilakukan. Penyakit dekompresi terjadi akibat peningkatan tekanan yang cukup besar dibawah air laut. Penyakit ini disebabkan oleh pelepasan gelembung-gelembung gas dalam darah atau jaringan tubuh akibat penurunan tekanan dibawah air laut yang dapat berlangsung cepat. Penyakit dekompresi merupakan risiko penyakit akibat risiko pekerjaan terutama di kalangan penyelam atau nelayan.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis observasional dengan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini adalah sebagian nelayan penyelam di Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 176 responden. Pengambilan sampel baik kasus maupun kontrol dilakukan dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu dengan menggunakan teknik accidental sampling dimana pemilihan sampel secara accidental dengan mengambil kasus atau kontrol yang kebetulan ada atau tersedia di lokasi penelitian.
Hasil: Faktor risiko yang berhubungan secara statistic adalah kedalaman menyelam, (OR=0,792; CI 95% : 0,726-0,865), frekuensi menyelam (OR=9.600; CI 95% : 1.864-49.451), lama menyelam (OR=7.662; CI 95% : 2.232-26.306), masa kerja (OR=9.864; CI 95% : 4.421-22.009), kebiasaan merokok (OR=6.095; CI 95% : 1.078-34.477), dan konsumsi alkohol (OR=2.381; CI 95% 0.611-9.281) tidak ada hubungan yang bermakna. Cara naik ke permukaan merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam di Kabupaten Kepulauan Selayar (OR=12.353; CI 95% 1.630-93.612).
References
Cialoni, et al. 2017. “Dive Risk Factors, Gas Bubble Formation, and Decompression Illness in Recreational SCUBA Diving: Analysis of DAN Europe DSL Data Base.” Frontiers in Psychology; vol (SEP):1–11. doi: 10.3389/fpsyg.2017.01587.
Disrinama, Am Maisarah. 2019. “Studi Analitis Penurunan Forced Expiratory Volume In 1 Second Pada Pekerjaan Penyelam Am.” Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) 6(1):9–25.
Duke, dkk. 2016. “Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Penyelam Tradisional (Studi Kasus Di Karimunjawa).” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas 1(1):9–14.
Duke, dkk. 2017. “Pengaruh Kedalaman Menyelam, Lama Menyelam, Anemia Terhadap Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Penyelam Tradisional.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia 12(2):12–18.
Dwipayana, dkk. 2017. “Hubungan Aktivitas Menyelam Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Penyelam Di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.” COPING (Community of Publishing in Nursing) 5(1):44–55.
Embuai, Yowan, dkk. 2019. “Analisis Faktor Individu, Pekerjaan Dan Perilaku K3 Pada Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Tradisional Di Ambon.” Jurnal Penelitian Kesehatan “Suara ForikeS” (Journal of Health Research “Forikes Voice”) 11(1):6. doi: 10.33846/sf11102.
Febriyanto, Kresna. 2021. “Hubungan Unsafe Action Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Penyelam Tradisional.” Borneo Student Research 2(2):1074–81.
Gajali Husain, dkk. (2017). Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) Di Kawasan Pantai Pulau Nyaregilaguramangofa Kec. Jailolo Selatan Kab. Halmahera Barat Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 5(April 2016), 177–188.
Hadi, Nurachmad. 1991. “Tinjauan Tentang Penyelaman.” Oseana XVI(4):1–12.
Handayani, dkk. 2014. Komposisi Spesies Teripang ( Holothuroidea ) di Perairan Kampung Kapisawar D istrik Meos Manswar Kabupaten Raja Ampat Species Composition of Sea Cucumber ( Holothuroidea ) in the Kapisawar Village Meos Manswar District Raja Ampat Regency. 19, 45–51.
Hisnindarsyah, dkk. 2018. “Respon Pasien Dengan Decompression Sickness Tipe I Terhadap Pemberian Terapi Oksigen Hiperbarik Di Rsal Dr.F.X Suhardjo.” Jurnal Molucca Medica. halaman:28–34. doi: 10.30598/molmed.2018.v11.i2.28.
Honěk, et al. 2019. “High-Grade Patent Foramen Ovale Is a Risk Factor of Unprovoked Decompression Sickness in Recreational Divers.” Journal of Cardiology 74(6):519–23. doi: 10.1016/j.jjcc.2019.04.014.
Ira, dkk. 2017. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Nelayan Dengan Gejala Penyakit Dekompresi Di Dusun Tanah Goyang Rt06 Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Jusmawati, dkk. 2016. “Faktor Risiko Kejadian Decompression Sickness Pada Pulau Saponda.” Jurnal MKMI 12(2):63–69.
Kemenkes RI. 2012. Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Hiperbarik Dan Penyakit Lain Akibat Penyelaman.
Koesdianasari, Eka Senja. 2019. “Hubungan Antara Pengetahuan Menyelam Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bawah Air Di Perusahaan Konstruksi Bawah Laut.” The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health 7(3):348. doi: 10.20473/ijosh.v7i3.2018.348-356.
Lade, Rukhayya. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Penyelam Tradisional Di Pulau Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah.” Public Health Science Journal. Volume VII, Nomor 2, Juli-September.
Laode Ardiansyah, dkk. 2021. “Pemberian Edukasi Kesehatan Pada Nelayan Penyelam Tentang Penyakit Dekompresi ( Decompression Sickness ).” Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya (JPSMW) 1(2):67–73.
Linggayani, dkk. 2017. “Penyakit Caisson Pada Penyelam.” Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 4(2):1–6.
Martinus I, dkk. 2020. Hubungan Frekuensi Penyelaman, Lama Menyelam, Pilek, Dan Merokok, Terhadap Kejadian Barotrauma Telinga Tengah Penyelam Tradisional. Jurnal ilmiah ilmu Kesehatan. 8(1):127.
Masriadi, Alfina Baharuddin, S. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan, Kedokteran dan Keperawatan. TIM.
Mellinda Yossy Mashitoht AHZFU. 2022. Analisis Hubungan Karakteristik Individu Dengan Risiko Barotrauma Telinga Nelayan Tradisional. J Sos Dan Sains. 2(2):278–85.
Muttalib, Abdul. 2020. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Tradisional Di Pulau Barrang Lompo.” Window Of Public Health 2(2):2–4.
Oliwia Pińkowska, et al. 2020. “Faktor Risiko Penyakit Dekompresi Dalam Scuba Diving.” 10(9):569–76.
Polri, Tim Pokja Lemdiklat. 2019. “Ketangkasan Pendukung.” Pp. 1–59 in Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Polri.
Rahmadayanti. 2019. “Faktor Risiko Gangguan Akibat Penyelaman Pada Penyelam Tradisional Di Karimunjawa Jepara Rahmadayanti,.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Rahman, dkk. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dengan Gangguan Pendengaran Akibat Penyemanan Pada Penyelam Tradisional Di Kampus Bugis : Case Report Pendahuluan Indonesia Adalah Negara Kepulauan Memiliki Sekitar 17 . 508 Pulau Besar Dan Kecil ( ± 6000 Pulau Tidak Berpenghuni ) Yan.” Jurnal Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya Vol. 15 No 15(2):172–85.
Saraswati, Devi Asri. 2018. Faktor Risiko Gejala Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Pencari Ikan Hias Laut Di Kabupaten Banyuwangi.
Suranani, dkk. 2019. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Decompression Sickness Pada Aktivitas Penyelaman Menggunakan Kompressor.” Jurnal Keperawatan 3(2):30–35.
Suryanti. (2019). Bioekologi Phylum Echinodermata. hal. 1-57.
Theunissen, et al.. 2013. “Perubahan Endotel Terkait Oksida Nitrat Pada Penyelam Yang Menahan Napas Dan Scuba.” 40(2):135–44.
Thom, et al. 2015. “Association of Microparticles and Neutrophil Activation with Decompression Sickness.” Journal of Applied Physiology 119(5):427–34. doi: 10.1152/japplphysiol.00380.2015.
Wabula, dkk. (2019). Persepsi Risiko Keselamatan dan Kesehatan Menyelam pada Penyelam Tradisional dengan Kelumpuhan di Provinsi Maluku: Studi Kualitatif. Jurnal Penelitian Kesehatan “suara forikes” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 10(3), 184. https://doi.org/10.33846/sf10305.
Wardoyo, dkk. 2022. “Edukasi Penyelaman Aman Bagi Nelayan Pesisir Montong Lombok Barat.” Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 5(2):128–32. doi: 10.29303/jpmpi.v5i2.1649.
Widyastuti, dkk. 2019. “Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Hidup Penyelam Tradisional Penderita Penyakit Dekompresi.” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas 4(1):45. doi: 10.14710/jekk.v4i1.4429.
Wijaya, dkk. 2018. “Risk Factors Working Life and Break Time To Decompression Sickness in Fisherman in Barrang Lompo Island.” Jkmm 1(3):318–27.
Wijaya, dkk. 2021. “Faktor Risiko Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Di Pulau Barrang Lompo.” Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar 16(1):69–75. doi: 10.32382/medkes.v16i1.2005.
Winda Trijayanthi Utama. 2020. “Occupational Diving : Neurological Complications of Diving.” Conferences of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya 1(1):292–305. doi: 10.32539/dies.v1i1.35.