Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.52103/jmch.v4i4.1336Keywords:
Spasial, Faktor Risiko, TB ParuAbstract
Latar Belakang: TB paru masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia karena terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit mematikan keempat di dunia yaitu sebanyak 4 miliar orang sesudah penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus dan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis spasial dan faktor risiko kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan survei analitik dan rancangan case control study. Jumlah sampel sebanyak sebanyak 105 orang terdiri dari 35 responden sebagai kelompok kasus dan 70 responden sebagai kelompok kontrol menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Odd Ratio dan regresi logistik.
Hasil: Menunjukkan bahwa 35 orang penderita TB paru terdapat 2 rumah yang masing-masing memiliki 2 penderita TB paru secara bersamaan. Hasil analisis Odd Ratio didapatkan dari faktor risiko kejadian TB paru antara lain umur (OR=1,189), pendapatan keluarga (OR=2,400), riwayat merokok (OR=1,123) dan penyakit penyerta (OR=1,778). Hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar adalah pendapatan keluarga dengan OR=2,193 (95% CI: 0,734-6,549).
Kesimpulan: Pola sebaran kejadian TB paru secara spasial sebanyak 33 rumah penderita TB paru, dimana terdapat 2 rumah yang masing-masing memiliki 2 penderita TB paru secara bersamaan. Umur, pendapatan keluarga, riwayat merokok dan penyakit penyerta merupakan faktor risiko kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar. Faktor pendapatan keluarga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar.
References
Achmadi, U. F. (2012). Manajemen penyakit berbasis wilayah. Rajawali Pers.
Adiputra, I. M. S., Trisnadewi, N. W., Oktaviani, N. P. W., Munthe, S. A., Hulu, V. T., Budiastutik, I., Faridi, A., Ramdany, R., Fitriani, R. J., Tania, P. O. A., Rahmiati, B. F., Lusiana, S. A., Susilawaty, A., Sianturi, E., & Suryana. (2021). Metodologi penelitian kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Alberta, L. T., Tyas, D. T. P., Muafiroh, A., & Yuniarti, S. (2021). Faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Jurnal Penelitian Kesehatan, 19(1), 20–25. https://doi.org/10.35882/jpk.v19i1.5
Anisah, A., Sumekar, D. W., & Budiarti, E. (2021). Hubungan demografi dan komorbid dengan kejadian tuberkulosis resisten obat (TB RO). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 568–574. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.655
Anita, N., & Sari, R. P. (2022). Faktor-faktor kesembuhan penderita TB paru dengan penyakit penyerta diabetes melitus. Adi Husada Nursing Journal, 7(2), 51–56. https://doi.org/10.37036/ahnj.v7i2-197
Arini, L. A., & Wijana, I. K. (2020). Korelasi antara body mass index (BMI) dengan blood pressure (BP) berdasarkan ukuran antropometri pada atlet. Jurnal Kesehatan Perintis, 7(1), 32–40. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.390
Bakri, F., Hengky, H. K., & Umar, F. (2021). Pemetaan faktor risiko kejadian tuberkulosis di Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 4(2), 266–278. https://doi.org/10.31850/makes.v4i2-613
Budiati, R. E., & Khoirina, N. (2018). Hubungan riwayat kontak penderita dengan kejadian tuberkulosis paru anak usia 1-14 tahun di Balai Kesehatan Masyarakat Pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 47–76. https://doi.org/10.31596/jkm.v5i2.204
Buton, J., & Ali, L. (2018). Faktor risiko kejadian penyakit tuberkulosis paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Wajo Kota Bau-Bau. Miracle Journal of Public Health, 1(2), 1–12. https://journal.fikes-umw.ac.id/index.php/mjph/article/view/50
Dinkes Prov. Sulawesi Selatan. (2020). Profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. http://dinkes.sulselprov.go.id
Donsu, J. D. T. (2016). Metodologi penelitian keperawatan. Pustaka Baru Press.
Fransiska, M., & Hartati, E. (2019). Faktor resiko kejadian tuberculosis. Jurnal Kesehatan, 10(3), 252–260. https://doi.org/10.35730/jk-v10i3.792
Hamid, S. R. (2022). Faktor risiko kejadian tuberkulosis paru di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar [Universitas Hasanuddin Makassar]. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/17091/
Hapsari, D. A., Yunus, M., & Gayatri, R. W. (2020). Faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 5(1), 35–48. https://doi.org/10.17977/um044v5i1p35-48
Hartina, S., Asrifuddin, A., & Kandou, G. D. (2019). Analisis faktor risiko kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung. Jurnal Kesmas, 8(6), 65–73. https://ejournal.unsrat.ac.id/ index.php/kesmas/article/view/25405
Hayana, Sari, N. P., & Rujiati, S. (2020). Hubungan kondisi lingkungan rumah dan perilaku anggota keluarga dengan suspek TB paru di Kelurahan Harapan Tani Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Kesehatan Global, 3(3), 91–99. https://doi.org/10.33085/jkg.v3i3-4672
Huda, A., & Kusuma, H. (2016). Asuhan keperawatan praktis berdasarkan penerapan diagnosa nanda, nic, noc dalam berbagai kasus. Mediaction.
Jiang, F., Yan, H., Liang, L., Du, J., Jin, S., Yang, S., Wang, H., Hu, T., Zhu, Y., Wang, G., Hu, Y., Cai, T., & Aithal, G. P. (2021). Incidence and risk factors of anti-tuberculosis drug induced liver injury (DILI): Large cohort study involving 4652 Chinese adult tuberculosis patients. Liver International, 41(7), 1565–1575. https://doi.org/10.1111/liv.14896
Jumiati, I., Tosepu, R., & Sety, L. M. (2021). Analisis faktor risiko kejadian tuberculosis paru di Kota Kendari. Jurnal Kendari Kesehatan Masyarakat, 1(1), 1–8. https://journal.uho.ac.id/index.php/jkkm/ article/view/4
Juniyarti, & Dewi, R. R. K. (2021). Faktor risiko kejadian tuberkulosis paru pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia, 4(4), 517–523. https://doi.org/10.31934/mppki.v4i4.1741
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI. https://pusdatin.kemkes.go.id
Konde, C. P., Asrifuddin, A., & Langi, F. L. F. G. (2020). Hubungan antara umur, status gizi dan kepadatan hunian dengan tuberkulosis paru di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal Kesmas, 9(1), 106–113. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/28668
Kunoli, F. J. (2013). Pengantar epidemiologi penyakit menular. Trans Info Media.
Maisyarah, Yasril, A. I., & Handayan, F. (2020). Faktor yang berhubungan dengan kejadian TBC BTA (+) di wilayah kerja Puskesmas Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Public Health, 7(2), 95–102. https://doi.org/10.32883/jph.v7i2.1231
Mariana, D., & Hairuddin, M. C. (2018). Kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan terhadap kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2), 75–80. https://doi.org/10.33490/jkm-v3i2.40
Masriadi. (2017). Epidemiologi penyakit menular. Rajawali Pers.
Mohamed, S., Kanagasabapathy, S., & Kalifulla, S. (2015). Socio-economic profile and risk factors among pulmonary tuberculosis patients in Madurai, India: a cross sectional study. International Journal of Research in Medical Sciences, 3(12), 3490–3498. https://doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20151230
Monintja, N., Warouw, F., & Pinontoan, O. R. (2020). Hubungan antara keadaan fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 94–100. https://doi.org/10.35801/ijphcm.1.3.2020.28991
Muhammad, E. Y. (2019). Hubungan tingkat pendidikan terhadap kejadian tuberkulosis paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 288–291. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.173
Muna, N., & Cahyati, W. H. (2019). Determinan kejadian tuberkulosis pada orang dengan HIV/AIDS. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3(2), 168–178. https://doi.org/10.15294/higeia-v3i2.24857
Mutassirah, Sulislawati, A., & Ibrahim, A. I. (2017). Analisis spasial kejadian tuberkulosis di Dataran Rendah Kabupaten Gowa. Higiene Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(3), 145–151. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/article/view/4383
Najmah. (2016). Epidemiologi penyakit menular. Trans Info Media.
Nizar, M. (2017). Pemberantasan dan penanggulangan tuberkulosis. Gosyen Publishing.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan nanda nic-noc. Mediaction.
Octaviani, P., & Kusuma, I. Y. (2018). Studi pengaruh status perkawinan dan pekerjaan pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit DKT Purwokerto. Viva Medika, 11(3), 46–51. https://doi.org/10.35960/ vm.v10i2.438
Padila. (2017). Keperawatan maternitas. Nuha Medika.
Pangaribuan, L., Kristina, K., Perwitasari, D., Tejayanti, T., & Lolong, D. B. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis pada umur 15 tahun ke atas di Indonesia (analisis data survei prevalensi tuberkulosis (SPTB) di Indonesia 2013-2014). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(1), 10–17. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i1.2594
Pongkorung, V. D., Asrifuddin, A., & Kandou, G. D. (2021). Faktor risiko kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Amurang tahun 2020. Jurnal Kesmas, 10(4), 151–157. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/33722
Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor risiko kejadian tuberkulosis di Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60–71. https://doi.org/10.51181/ bikfokes.v2i1.4660
Putri, A. M., Thohari, I., & Sari, E. (2022). Kondisi fisik rumah (jenis dinding, jenis lantai, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, suhu, dan kepadatan hunian) mempengaruhi kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Krian Sidoarjo tahun 2021. Gema Lingkungan Kesehatan, 20(1), 22–28. https://doi.org/ 10.36568/gelinkes.v20i1.5
Resta, H. A., Sandra, R., & Irman, V. (2019). Hubungan status sosial ekonomi dan status gizi terhadap tingginya angka kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang. Seminar Nasional Syedza Saintika, 1(1), 55–60. http://www.jurnal.syedza-saintika.ac.id/index.php/PSNSYS/article/view/908
Rosdiana. (2018). Faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 78–82. https://doi.org/10.56338/pjkm.v8i1.233
Samsugito, I., & Hambyah. (2018). Hubungan jenis kelamin dan lama kontak dengan kejadian tuberkulosis paru di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 1(1), 28. https://doi.org/10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i1-3621
Sangadji, N. W., & Kusnanto, H. (2018). Tuberculosis paru pada anak di Salatiga: Pengaruh kondisi rumah dan pendapatan keluarga. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(3), 121–126. https://doi.org/ 10.22146/bkm.33849
Setiawan, D., & Prasetyo, H. (2015). Metodologi penelitian kesehatan untuk mahasiswa kesehatan. Graha Ilmu.
Setiawan, G., Juniarti, N., & Yani, D. I. (2019). Hubungan gaya hidup dengan kejadian Tb paru pada remaja: kajian literatur sistematis. Jurnal Keperawatan Komprehensif, 5(1), 10–17. https://doi.org/ 10.33755/jkk.v5i1.118
Setyawan, D. A. (2019). Sistem informasi geografis (SIG) dalam kesehatan masyarakat. Politeknik Kesehatan Surakarta.
Shimeles, E., Enquselassie, F., Aseffa, A., Tilahun, M., Mekonen, A., Wondimagegn, G., & Hailu, T. (2019). Risk factors for tuberculosis: A case-control study in Addis Ababa, Ethiopia. PLoS ONE, 14(4), 1–18. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0214235
Silva, D. R., Muñoz-Torrico, M., Duarte, R., Galvão, T., Bonini, E. H., Arbex, F. F., Arbex, M. A., Augusto, V. M., Rabahi, M. F., & Mello, F. C. de Q. (2018). Risk factors for tuberculosis: diabetes, smoking, alcohol use, and the use of other drugs. Jornal Brasileiro de Pneumologia, 44(2), 145–152. https://doi.org/10.1590/S1806-37562017000000443
Ulva, S. M., & Hamsi, A. J. (2020). Faktor risiko kejadian tuberculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana. Miracle Journal of Public Health, 3(2), 188–196. https://doi.org/ 10.36566/mjph/Vol3.Iss2/177
Wahid, A., & Suprapto, I. (2013). Keperawatan medikal bedah: asuhan keperawatan pada gangguan sistem respirasi. Trans Info Media.
Wardani, D. W. S., Putri, M. N., & Anindita. (2019). Pengaruh merokok terhadap kejadian konversi sputum pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Panjang. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 6(2), 12–19. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/ index.php/agro/article/view/2244
WHO. (2021). Tuberculosis. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis
Zhang, C.-Y., Zhao, F., Xia, Y.-Y., Yu, Y.-L., Shen, X., Lu, W., Wang, X.-M., Xing, J., Ye, J.-J., Li, J.-W., Liu, F.-Y., Wu, J.-L., Xu, L., Zhang, H., & Wang, L.-X. (2019). Prevalence and risk factors of active pulmonary tuberculosis among elderly people in China: A population based cross-sectional study. Infectious Diseases of Poverty, 8(7), 26–35. https://doi.org/10.1186/s40249-019-0515-y