Risk Assessment Infestasi Kecacingan Pada Anak Stunting Di Desa Tamannyeleng Kabupaten Gowa Tahun 2022

Authors

  • Surya Madani Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Alfina Baharuddin Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Muhammad Ikhtiar Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/jmch.v4i4.1444

Keywords:

Kacacingan, Hygine, Sanitasi

Abstract

Latar Belakang: Kecacingan atau Soil Transmitted Helminths (STH) yang ditularkan melalui tanah adalah infeksi yang paling umum di seluruh dunia, dan sampai sekarang masih menjadi persoalan yang penting terutama dinegara yang berpenghasilan rendah dan menengah, meskipun begitu kecacingan (STH) juga terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi dalam populasi yang rentan dan manusia yang hidup dalam kemiskinan paling rentan terhadap infeksi. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui Risk assessment infestasi kecacingan pada anak stunting di Desa Tamannyeleng Kabupaten Gowa Tahun 2022.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional study dan besar sampel adalah 52 anak dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square.

Hasil: Hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan infestasi  kecacingan pada anak dengan kebiasaan cuci tangan (p=1,000), memakai alas kaki (p=1,000), kebersihan kuku (p=1,000), kebiasaan buang air besar (p=1,000), air bersih (p=0,525), lantai rumah (p=1,000).

Kesimpulan: Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku cuci tangan, memakai alas kaki, kebersihan kuku, kebiasaan buang air besar, air bersih, lantai rumah terhadap infestasi kecacingan pada anak. diharapkan kepada masyarakat agar lebih memperhatikan personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang merupakan salah satu salah satu penyebab kecacingan.

References

Agustia, A. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Tahun 2020. Universitas Sumatera Utara.

Al-Fanjari, Ahmad Syauqi. 2006. Nilai Kesehatan dalam Syarikat Islam. Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Mahali, Jalaluddin, I., & As-Suyuthi, I. (2018). Tafsir Jalalain. Yogyakarta: Ummul Quro.

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Jurnal Media Litbangkes, Vol. 28

Anggraeni, Yulisa, Dkk. 2020. Faktor Sanitasi Lingkungan Penyebab Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

Center for Disease Control and prevention. Gateway to Health Communication & Social Marketing Practice. 2017.

Desyana, N. (2018) ‘Gambaran Infeksi Kecacingan Pada Siswa Sdn 1-4 Desa Muara Laung Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017.

Djula, S. N. (2019). Studi Ketersediaan Air Bersih dan Penyediaan Air Minum Rumah Tangga Di Kelurahan Oebobo Kecamatan Oebobo Tahun 2019. Poltekes Kemenkes Kupang, 9-22.

Gandahusada, Sriasi, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran. Cet. VI; Jakarta: FKUI.

Gede, Sang Purnama. 2016. Buku Ajar “Penyakit Berbasis Lingkungan”. Hal.4-51.

Kementerian Kesehatan RI, 2014, Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Indonesia, Jakarta. Kementrian

Kementerian Kesehatan RI, 2016, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2018. "Buku saku pemantauan status gizi. Buku Saku Pemantauan Status Gizi " 7–11.

Kementerian Kesehatan RI, 2018. "Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia".

Kementerian Kesehatan RI, 2018. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan

Mubarak, Chayatin, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Aplikasi dan Teori), Salemba Medika, Jakarta.

Marlinae, L., Khairiyati, L., Rahman, F., & Laily, N. (2019). Buku Ajar Dasardasar Kesehatan Lingkungan. Banjarbaru: Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat.

Nasrul, N., Hafid, F., Thaha, A. R., & Suriah, S. (2015). Faktor Risiko Stunting Usia 6-23 Bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(3), 139-146.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2018. “Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan.” Kementerian Kesehatan RI 56.

Siti. A , Rr Dewi. N & Merita.E.K, 2019. Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan.Yogyakarta : Jurnal Seminar Nasional UNRIY.

Talitha Ulayya, Aryu Candra, D. Y. F. (2018) ‘Journal of Nutrition College.

Trihono, Atmarita, Tjandrarini, D. H., Irawati, A., Utami, N. H., Tejayanti, T., & Nurlinawati. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Waqiah, Ummul. 2010. “Hubungan Hygiene Perorangan dengan Kejadian Infeksi Kecacingan pada pemulung di TPA Antang Makassar.” Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Makassar.

WHO, 2013. “Nutriotion Landscape Information System Country Profile Indicators”. Interpretation Guide .Geneva: World Health Organization.

WHO. (2009). WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care First Global Patient Safety Challenge. Switzerland: WHO Press.

Zarkasyi, R., Nurlinda, Sari, R. W., & Anggraeny, R. (2021). Faktor Risiko Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cangadi. The Indonesian Journal of Health Promotion, Vol. 4.No. 3, 377-380.

Published

2023-03-02

How to Cite

Madani, S., Baharuddin, A. ., & Ikhtiar, M. . (2023). Risk Assessment Infestasi Kecacingan Pada Anak Stunting Di Desa Tamannyeleng Kabupaten Gowa Tahun 2022. Journal of Muslim Community Health, 4(4), 157-170. https://doi.org/10.33096/jmch.v4i4.1444