Karakteristik Biobriket dari Campuran Tempurung Kelapa dan Tongkol Jagung dengan Perekat Styrofoam

Authors

  • Muh Awalul Agus Magister Teknik Kimia Universitas Muslim indonesia
  • Syamsuddin Yani Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Artaningsih Universitas Muslim Indonesia

Keywords:

Biobriket, Styrofoam, Tempurung Kelapa, Tongkol Jagung

Abstract

Ketersediaan sumber energi semakin menipis sedangkan sumber energi yang selama ini digunakan dominan berasal dari fosil. Sumber energi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu biobriket. Tempurung kelapa dan tongkol jagung berpotensi sebagai bahan baku sebab nilai kalori pada tempurung kelapa sebesar 18200 J/kg hingga 19338,05 J/kg sedangkan tongkol jagung memiliki jumlah yang melimpah serta komposisi yang baik. Pada pembuatan briket dibutuhkan perekat yang memiliki daya rekat yang tinggi serta dapat meningkatkan nilai kalor. Bahan baku dalam penelitian ini yaitu tempurung kelapa dan tongkol jagung dengan perekat Styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik dari tempurung kelapa dan tongkol jagung serta komposisi terbaik perekat Styrofoam pada biobriket. Pembuatan biobriket diawali dengan pengeringan bahan baku tempurung kelapa dan tongkol jagung, kemudian dipirolisis pada suhu 400oC selama 5 jam untuk tempurung kelapa dan 4 jam untuk tongkol jagung. Kemudian penggerusan sampai ukuran 50 mesh, Styrofoam dicairkan menggunakan pelarut organik, terakhir pencetakan biobriket. Karakteristik biobriket diketahui dengan pengujian kadar air, kadar abu, nilai kalor, kuat tekan dan laju pembakaran. Hasil optimum yaitu pada variabel komposisi tempurung kelapa:tongkol jagung 75:25 dan perekat Styrofoam 30% dengan kadar air 5,89%, kadar abu 2,76%, nilai kalor 7601 kal/gr, kuat tekan 105,95 kg/cm2 dan laju pembakaran 0,0455 gr/menit.

Published

2022-11-11